Minggu, 05 Oktober 2014

Indonesia

Indonesia..
Tanah airku tercinta
Negeriku yang indah nan kaya
Negeri elok yang penuh warna

Kampung halaman tempatku terlahir
Tetap ku rindu meski sering dilanda banjir
Tetap ku ingat meski sungainya tak lancar mengalir
Tetap ku kenang meski hanya asap knalpot yang bersemilir

Kacau..
Itulah yang sekarang ku dengar
Tikus politik tinggal seenaknya meracau
Berkedok wakil rakyat demi mendapat tenar
Pemimpin gadungan yang kini senang berkicau
Mengatasnamakan rakyat hanya untuk sesumbar

Kacau..
Itulah yang sekarang ku saksikan
Hanya jalanan macet yang mampu terpantau
Tak ada lagi ketertiban, tak ada lagi kedamaian
Sementara polisi hanya asyik bergurau
Sambil menunggu uang sogok dari pelanggar hukum jalanan

Kacau..
Itulah yang sekarang tersiarkan
Demo yang merajalela membuat warga risau
Orang tak bersalah yang malah menjadi korban
Lempar batu dan hujam pisau
Tak lagi aman bagi mereka yang berpegang pada kebenaran

Sampai kapan??
Indonesiaku hanya terus menjadi celaan
Tiada lagi yang mampu dibanggakan
Hanya ada korupsi dan pertikaian
Hanya perebutan kekuasaan yang dibicarakan
Hukum tak lagi berdasar keadilan
Tak mampu lagi dia ditegakkan
Hakim tak lagi memihak kebenaran
Yang nyata dapat dengan mudah dipalsukan
dan yang palsu dapat dengan mudah dinyatakan

Sampai kapan??
Orang yang benar yang harus menanggung beban
sedangkan yang licik memperoleh kejayaan

Mungkin..
Sudah saatnya kita bangkit
Generasi muda jangan lagi berpandangan sempit
Menjunjung tinggi keadilan hingga ke langit
Sampai senyum Nusantara kembali terbit

Rabu, 12 Juni 2013

Kepalsuan Cinta

Antara kita berdua
Tak ada lagi cerita
Tak ada lagi nyawa
Hanya tersisa luka

Kau anggap diri ku apa?
Kau kira diri ku siapa?
Hingga kau tega
Mengabaikan segala rasa yang ada

Tak ku sangka
Semua ini hanyalah dusta
Semua ini hanya di bibir saja
Tak lagi hati yang berkata

Aku..
Hanya untuk kau mainkan
Hanya kau pakai sebagai alat
Hanya kau ingat untuk sesaat

Tak kau acuh aku di sini
Beserta perasaan ini
Harapan ini
Penantian ini
Pengorbanan ini

Salah..
Bila padamu t'lah ku titipkan benih cinta
Karna ternyata kau hanyalah buaya darat
Yang mempermainkan ku dalam kepalsuan cinta

Selasa, 02 April 2013

Aku dan Kamu Kini

Tiada lagi kesepian
Tak ada lagi kesendirian
Kini hati bersorak kegirangan
Seiring detak jantung bersautan

T'lah ku temukan seorang kini
Yang akhirnya menjadi tambatan hati
Yang mampu menopang untuk ku berdiri
Dirimu yang 'kan s'lalu ada di sisi

Rasa yang dulu telah mati
Kini berbinar bagai mentari
Secerah sinarnya di kala pagi
Seindah apa yang Tuhan t'lah beri

Tiada lagi kau dan aku
Sebab sekarang kita adalah satu
Bersama menapaki bukit berbatu
Bersama menata hidup baru

Bahagia
Itulah kini yang ku rasa
Menjalani hari dengan penuh makna
Menapaki waktu dengan penuh cinta
Oh indahnya
Bagai dunia milik berdua
Hanya ada kita
Hingga akhir cerita

Cinta Terlarang

Lagi-lagi diriku terperangkap
Dalam ilusi perasaan yang tak mampu ku ungkap
Cinta yang datang
Menyeretku ke ambang jurang kekacauan

Mustahil bila rasa ini ku redam
Mati terkubur di lubuk hati terdalam
Tak kuasa hati ini terus memendam
Tak dapat lagi raga ini tinggal diam
Ingin bertindak meski hanya dalam impian
Ingin berontak meski hanya dalam angan

Garisan takdir yang kini tak dapat diubah
Jalannya waktu yang kini tak dapat diputar ulang
Inilah diriku dan dirinya
Bermain-main dengan perasaan dalam hati
Cinta terlarang

Kelabu

Malam itu
Sunyi...
Kala semua insan telah terlelap
Diriku termenung
Hening
Hanya berkawan desir angin malam

Tak ingin raga ku kembali ke peraduan
Meski jiwa kini telah lelah bertahan
Bergulat diriku dengan angan
Dalam sebuah gambaran semu akan masa depan

Entah mengapa semuanya terasa penuh ketidakpastian
Setiap ku melangkah, s'lalu dihadapkan dengan pilihan
Pilihan yang selalu membawa bahagia dan beban
Pilihan yang selalu diikuti dengan kepuasan atau kekecewaan

Diriku kini harus tetap tegar
Tetap menerjang meski hidup bagai semak belukar
Tetap melangkah meski hidup bagai di alam liar
Sebab hidup akan selalu bergerak maju
dan waktu akan selalu siap berputar

Tak Acuh

Hatiku jatuh tepat di hadapmu
Namun kau tak acuh seakan tak mau tahu
Hatiku menjerit tepat di sampingmu
Namun kau diam seakan tak mendengar
Hatiku hancur tepat di belakangmu
dan sepantasnya kau diam dan tak acuh padaku

Kini aku hanya seorang diri
Hanya mampu bersua dengan sang hati
Tersiksa hati ini akan sepi
Terbelenggu hati ini akan rindu

Entah apa salahku
Entah apa khilafku
Hingga kini aku begini
Akankah ada yang mampu mengganti
Kehangatan yang kudapat seperti saat bersamamu

Kamis, 21 Februari 2013

Hidup kini

Hidup ini
memang tak selalu berjalan seperti yang ku mau
Hidup ini
kadang membawa cita-cita ku pergi menjauh

Hanya satu tanya yang tersirat
Satu kata yang mengundang beribu jawab
Mengapa?
Mengapa semua ini terjadi?

Kini
Hanya kini
Sulitnya hidup hanya pada masa kini
Kadang sulit melupakan masa lalu,
berkawan dengan masa lalu,
dan menerima masa lalu
Kadang pun sulit untuk berani menatap masa depan,
bersahabat dengan masa depan,
dan melangkah menuju masa depan

Sadarkan aku
bahwa semua hanya butuh penerimaan
Jangan lagi tertipu pikiran ini akan keegoisan
Jangan lagi tergiur hati ini dalam kesombongan
Hingga diri menuntut banyak perhatian

Sadarkan aku
bahwa semua ini harus ku lalui
bahwa semua ini harus ku jalani
dengan segenap jiwa raga yang mendampingi
berjalan mengarungi samudra kehidupan ini