Antara kita berdua
Tak ada lagi cerita
Tak ada lagi nyawa
Hanya tersisa luka
Kau anggap diri ku apa?
Kau kira diri ku siapa?
Hingga kau tega
Mengabaikan segala rasa yang ada
Tak ku sangka
Semua ini hanyalah dusta
Semua ini hanya di bibir saja
Tak lagi hati yang berkata
Aku..
Hanya untuk kau mainkan
Hanya kau pakai sebagai alat
Hanya kau ingat untuk sesaat
Tak kau acuh aku di sini
Beserta perasaan ini
Harapan ini
Penantian ini
Pengorbanan ini
Salah..
Bila padamu t'lah ku titipkan benih cinta
Karna ternyata kau hanyalah buaya darat
Yang mempermainkan ku dalam kepalsuan cinta
"Kumpulan Puisi Perjalanan Hidupku" adalah sebuah blog yang memuat puisi-puisi asli karya Faustina Chandra. Puisi-puisi ini ditulis berdasarkan kisah-kisah nyata yang dialami oleh Faustina selama perjalanan hidupnya. Semoga kalian menikmati. :)
Rabu, 12 Juni 2013
Selasa, 02 April 2013
Aku dan Kamu Kini
Tiada lagi kesepian
Tak ada lagi kesendirian
Kini hati bersorak kegirangan
Seiring detak jantung bersautan
T'lah ku temukan seorang kini
Yang akhirnya menjadi tambatan hati
Yang mampu menopang untuk ku berdiri
Dirimu yang 'kan s'lalu ada di sisi
Rasa yang dulu telah mati
Kini berbinar bagai mentari
Secerah sinarnya di kala pagi
Seindah apa yang Tuhan t'lah beri
Tiada lagi kau dan aku
Sebab sekarang kita adalah satu
Bersama menapaki bukit berbatu
Bersama menata hidup baru
Bahagia
Itulah kini yang ku rasa
Menjalani hari dengan penuh makna
Menapaki waktu dengan penuh cinta
Oh indahnya
Bagai dunia milik berdua
Hanya ada kita
Hingga akhir cerita
Tak ada lagi kesendirian
Kini hati bersorak kegirangan
Seiring detak jantung bersautan
T'lah ku temukan seorang kini
Yang akhirnya menjadi tambatan hati
Yang mampu menopang untuk ku berdiri
Dirimu yang 'kan s'lalu ada di sisi
Rasa yang dulu telah mati
Kini berbinar bagai mentari
Secerah sinarnya di kala pagi
Seindah apa yang Tuhan t'lah beri
Tiada lagi kau dan aku
Sebab sekarang kita adalah satu
Bersama menapaki bukit berbatu
Bersama menata hidup baru
Bahagia
Itulah kini yang ku rasa
Menjalani hari dengan penuh makna
Menapaki waktu dengan penuh cinta
Oh indahnya
Bagai dunia milik berdua
Hanya ada kita
Hingga akhir cerita
Cinta Terlarang
Lagi-lagi diriku terperangkap
Dalam ilusi perasaan yang tak mampu ku ungkap
Cinta yang datang
Menyeretku ke ambang jurang kekacauan
Mustahil bila rasa ini ku redam
Mati terkubur di lubuk hati terdalam
Tak kuasa hati ini terus memendam
Tak dapat lagi raga ini tinggal diam
Ingin bertindak meski hanya dalam impian
Ingin berontak meski hanya dalam angan
Garisan takdir yang kini tak dapat diubah
Jalannya waktu yang kini tak dapat diputar ulang
Inilah diriku dan dirinya
Bermain-main dengan perasaan dalam hati
Cinta terlarang
Dalam ilusi perasaan yang tak mampu ku ungkap
Cinta yang datang
Menyeretku ke ambang jurang kekacauan
Mustahil bila rasa ini ku redam
Mati terkubur di lubuk hati terdalam
Tak kuasa hati ini terus memendam
Tak dapat lagi raga ini tinggal diam
Ingin bertindak meski hanya dalam impian
Ingin berontak meski hanya dalam angan
Garisan takdir yang kini tak dapat diubah
Jalannya waktu yang kini tak dapat diputar ulang
Inilah diriku dan dirinya
Bermain-main dengan perasaan dalam hati
Cinta terlarang
Kelabu
Malam itu
Sunyi...
Kala semua insan telah terlelap
Diriku termenung
Hening
Hanya berkawan desir angin malam
Tak ingin raga ku kembali ke peraduan
Meski jiwa kini telah lelah bertahan
Bergulat diriku dengan angan
Dalam sebuah gambaran semu akan masa depan
Entah mengapa semuanya terasa penuh ketidakpastian
Setiap ku melangkah, s'lalu dihadapkan dengan pilihan
Pilihan yang selalu membawa bahagia dan beban
Pilihan yang selalu diikuti dengan kepuasan atau kekecewaan
Diriku kini harus tetap tegar
Tetap menerjang meski hidup bagai semak belukar
Tetap melangkah meski hidup bagai di alam liar
Sebab hidup akan selalu bergerak maju
dan waktu akan selalu siap berputar
Sunyi...
Kala semua insan telah terlelap
Diriku termenung
Hening
Hanya berkawan desir angin malam
Tak ingin raga ku kembali ke peraduan
Meski jiwa kini telah lelah bertahan
Bergulat diriku dengan angan
Dalam sebuah gambaran semu akan masa depan
Entah mengapa semuanya terasa penuh ketidakpastian
Setiap ku melangkah, s'lalu dihadapkan dengan pilihan
Pilihan yang selalu membawa bahagia dan beban
Pilihan yang selalu diikuti dengan kepuasan atau kekecewaan
Diriku kini harus tetap tegar
Tetap menerjang meski hidup bagai semak belukar
Tetap melangkah meski hidup bagai di alam liar
Sebab hidup akan selalu bergerak maju
dan waktu akan selalu siap berputar
Tak Acuh
Hatiku jatuh tepat di hadapmu
Namun kau tak acuh seakan tak mau tahu
Hatiku menjerit tepat di sampingmu
Namun kau diam seakan tak mendengar
Hatiku hancur tepat di belakangmu
dan sepantasnya kau diam dan tak acuh padaku
Kini aku hanya seorang diri
Hanya mampu bersua dengan sang hati
Tersiksa hati ini akan sepi
Terbelenggu hati ini akan rindu
Entah apa salahku
Entah apa khilafku
Hingga kini aku begini
Akankah ada yang mampu mengganti
Kehangatan yang kudapat seperti saat bersamamu
Namun kau tak acuh seakan tak mau tahu
Hatiku menjerit tepat di sampingmu
Namun kau diam seakan tak mendengar
Hatiku hancur tepat di belakangmu
dan sepantasnya kau diam dan tak acuh padaku
Kini aku hanya seorang diri
Hanya mampu bersua dengan sang hati
Tersiksa hati ini akan sepi
Terbelenggu hati ini akan rindu
Entah apa salahku
Entah apa khilafku
Hingga kini aku begini
Akankah ada yang mampu mengganti
Kehangatan yang kudapat seperti saat bersamamu
Kamis, 21 Februari 2013
Hidup kini
Hidup ini
memang tak selalu berjalan seperti yang ku mau
Hidup ini
kadang membawa cita-cita ku pergi menjauh
Hanya satu tanya yang tersirat
Satu kata yang mengundang beribu jawab
Mengapa?
Mengapa semua ini terjadi?
Kini
Hanya kini
Sulitnya hidup hanya pada masa kini
Kadang sulit melupakan masa lalu,
berkawan dengan masa lalu,
dan menerima masa lalu
Kadang pun sulit untuk berani menatap masa depan,
bersahabat dengan masa depan,
dan melangkah menuju masa depan
Sadarkan aku
bahwa semua hanya butuh penerimaan
Jangan lagi tertipu pikiran ini akan keegoisan
Jangan lagi tergiur hati ini dalam kesombongan
Hingga diri menuntut banyak perhatian
Sadarkan aku
bahwa semua ini harus ku lalui
bahwa semua ini harus ku jalani
dengan segenap jiwa raga yang mendampingi
berjalan mengarungi samudra kehidupan ini
memang tak selalu berjalan seperti yang ku mau
Hidup ini
kadang membawa cita-cita ku pergi menjauh
Hanya satu tanya yang tersirat
Satu kata yang mengundang beribu jawab
Mengapa?
Mengapa semua ini terjadi?
Kini
Hanya kini
Sulitnya hidup hanya pada masa kini
Kadang sulit melupakan masa lalu,
berkawan dengan masa lalu,
dan menerima masa lalu
Kadang pun sulit untuk berani menatap masa depan,
bersahabat dengan masa depan,
dan melangkah menuju masa depan
Sadarkan aku
bahwa semua hanya butuh penerimaan
Jangan lagi tertipu pikiran ini akan keegoisan
Jangan lagi tergiur hati ini dalam kesombongan
Hingga diri menuntut banyak perhatian
Sadarkan aku
bahwa semua ini harus ku lalui
bahwa semua ini harus ku jalani
dengan segenap jiwa raga yang mendampingi
berjalan mengarungi samudra kehidupan ini
Sendiri
Biar ku lalui ini
Sendiri
Biar ku rasakan ini
Sendiri
Biar ku hadapi ini
Sendiri
Kau hanya diam bergeming
Melihat semua dari tempatmu berdiri
Menatap tak acuh pada semua yang ku alami
Tak peduli terhadap apa yang ku rasakan
Entah..
Atau mungkin kau hanya memberi ku waktu
untuk menghilang dan hancur secara perlahan
Sepi menyapa dengan ramah
Pikir berbicara dengan resah
Tiada lain berteman gundah
Namun hati hanya mampu berpasrah
Tiadapun apa yang ku rasa
Hanya letih yang kini tersisa
Sendiri
Sunyi
Sendiri
Biar ku rasakan ini
Sendiri
Biar ku hadapi ini
Sendiri
Kau hanya diam bergeming
Melihat semua dari tempatmu berdiri
Menatap tak acuh pada semua yang ku alami
Tak peduli terhadap apa yang ku rasakan
Entah..
Atau mungkin kau hanya memberi ku waktu
untuk menghilang dan hancur secara perlahan
Sepi menyapa dengan ramah
Pikir berbicara dengan resah
Tiada lain berteman gundah
Namun hati hanya mampu berpasrah
Tiadapun apa yang ku rasa
Hanya letih yang kini tersisa
Sendiri
Sunyi
Langganan:
Postingan (Atom)