Siang mentari panas berterik
Menghujam tajam menembus kulit
Sang hawa seakan enggan bersua
Bersembunyi diri di balik dedaunan
Peluh bercucur menyusur kening
Raga seakan malas berkutik
Lelah ia karna terbakar sang terik
Tak mampu berbuat pun bergeming
Kuatnya keserakahan manusia yang rapuh
Pemberian yang kuasa selalu dikeluh
Hanya jalan pintas yang ingin ditempuh
Menjauhi segala cara yang utuh
Tanpa harkat dan martabat
Manusia tak mau lagi bertobat
Seakan lupa siapa Tuhannya
Mengagungkan dunia yang mereka punya
Sungguh...
Betapa malu akan manusia angkuh
Bagai burung besar di paruh
Hanya ingin semua terengkuh
Tanpa berpikir kepada mereka yang butuh
Tegaknya kembali hukum rimba
Kepada yang lemah tiada pun rasa iba
Semua bagai serigala berbulu domba
Demi emas segala cara dicoba
Semua yang terjadi berujung sesal
Manusia sendiri yang menambah dosa asal
Timbul lagi segala hati yang kesal
Berakhir di meja hijau berkawan pasal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar