Menanti waktu berdetak maju
Hanya sendiri berteman rindu
Ingin rasa ku tinggal berlalu
Namun tak sanggup nian dalam hatiku
Hanya angan yang bisa ku ajak berkawan
Duduk sendiri di hadapan altar Tuhan
Menatap iri melihat bosan
Selalu ku temui hati berjalan berduaan
Rasa lapar serasa enggan bertemu
Sepotong bakpao mulut pun tak mau
Seteguk air kerongkongan pun tak bernapsu
Hanya pahit yang tersisa merasuk kalbu
Inikah namanya cinta
Kadang manis seperti gula
Kadang pahit bagai empedu
Kadang menyembuhkan hati yang luka
Kadang menyakitkan bagi sang kalbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar